Prosedur Pemeliharaan Perangkat Keras Komputer dan Laptop (Bagian 2)

Komputer dapat bekerja dengan baik lebih dari lima tahun jika dirawat dengan baik, tetapi jika pengguna tidak melindungi perangkat kerasnya, komputer tidak akan bertahan lama. Inilah sebabnya mengapa merawat komputer sangat penting.

service computer

Artikel ini merupakan bagian kedua dari Prosedur Pemeliharaan Perangkat Keras Komputer dan Laptop yang akan memandu Anda untuk menjaga komputer Anda tetap bekerja dengan baik. Jika Anda ingin menjaga perangkat Anda tetap amanS, Anda bisa mengikuti prosedur berikut ini:

9] Simpan Product Key

Sebelum Anda menginstal ulang Windows atau memformat komputer seseorang, pastikan untuk menuliskan Product Key. Ketika Anda menginstal ulang Windows, biasanya Windows akan meminta kunci, dan terkadang mengharuskan Anda untuk menggunakan kunci asli. Anda dapat menemukannya di registri atau di file bernama “system.1st” pada drive C: jika file tersebut ada.

Anda juga bisa mendapatkan Product Key Windows dengan menggunakan Command Prompt atau Windows PowerShell. Gunakan perintah berikut ini untuk menampilkannya.

“wmic path softwarelicensingservice get OA3xOriginalProductKey”

10] Periksa Port

Pastikan port USB berfungsi dengan baik sebelum Anda menyelesaikan upgrade besar. Anda dapat menggunakan printer atau colokan loopback dengan program pengujian. Pastikan untuk menguji port COM dengan colokan loopback jika Anda telah mengganti motherboard atau jika Anda baru saja membangun sistem baru untuk seseorang.

11] Pindai Bad Sector

Sebelum Anda menginstal ulang Windows pada komputer yang memiliki masalah, pastikan untuk melakukan pemindaian menyeluruh pada seluruh permukaan hard drive untuk mencari area yang tidak berfungsi dengan baik (bad sector). Anda dapat melakukan ini dari utilitas DOS atau dari Safe Mode. Hal ini mungkin membutuhkan waktu, tetapi hasil akhirnya sangat berharga. Tentunya, Anda tidak ingin memulai dari awal lagi perbaikan hanya karena ada satu bagian yang rusak atau gagal di awal drive yang tidak Anda anggap buruk.

Untuk memindai bad sector pada hard disk drive (HDD), Anda dapat menggunakan alat bawaan di sistem operasi Windows yang disebut “Check Disk” (CHKDSK). Jika ada bad sector yang ditemukan, CHKDSK akan mencoba memperbaikinya atau mengisolasi sektor yang rusak. Penting untuk diingat bahwa memindai dan memperbaiki bad sector dapat memakan waktu dan ada kemungkinan data yang terdampak oleh bad sector tersebut tidak dapat dipulihkan.

12] Tes CD-ROM

Tes drive CD-ROM jika terpasang. Jika bisa, pastikan bahwa huruf drive telah diatur ke huruf yang sama seperti sebelumnya, gunakan huruf setelah huruf akhir yang digunakan disk drive. Biasanya saat Anda menambahkan hard drive baru atau perangkat penyimpanan lainnya akan menggunakan huruf awal yang tidak terpakai.

13] Deteksi Konflik pada Perangkat

Periksa pada Device Manager apakah ada perangkat yang bermasalah. Jika Anda perlu menyesuaikan pengaturan untuk membuat kartu tertentu berfungsi, pastikan untuk mencatat pengaturan. Pastikan untuk memberikan salinan pengaturan kepada pemilik komputer yang sedang Anda kerjakan.

Konflik bisa terjadi karena adanya driver yang bermasalah atau tidak sesuai. Pengaturan IRQ (Interrupt Request) yang tidak benar pada perangkat keras juga dapat menyebukan konflik, dapat terjadi saat dua perangkat menggunakan IRQ yang sama.

Perangkat keras yang menggunakan sumber daya yang sama, seperti penggunaan port USB yang berlebihan atau penggunaan slot PCI yang berdekatan dapat menyebabkan konflik.

14] Tes Baterai CMOS

Baterai CMOS (Complementary Metal-Oxide-Semiconductor) pada motherboard komputer berfungsi untuk menyimpan pengaturan BIOS dan jam sistem. Jika baterai CMOS mengalami kerusakan atau melemah, beberapa ciri-ciri berikut mungkin dapat terjadi:

  • Tanggal dan Waktu Sistem Kembali ke Nilai Default. Setiap kali komputer dinyalakan, tanggal dan waktu sistem akan kembali ke nilai default atau tidak akurat.
  • Pengaturan BIOS Kembali ke Pengaturan Default. Pengaturan yang telah Anda konfigurasi di BIOS, seperti urutan boot, pengaturan perangkat, atau overclocking, dapat kembali ke pengaturan default.

Artikel Terbaru