Cara Memperkirakan dan Menghitung Umur Tersisa dari SSD Komputer

Mengetahui umur tersisa dari SSD yang Anda gunakan dapat mengurangi resiko kehilangan data karena kerusakan SSD.

SSD adalah singkatan dari “Solid State Drive” yang merupakan sebuah perangkat penyimpanan data non-volatile yang digunakan pada komputer dan perangkat elektronik lainnya. SSD menggunakan teknologi flash memory untuk menyimpan data, yang berbeda dengan hard disk drive (HDD) yang menggunakan piringan magnetik berputar untuk penyimpanan data.

SSD memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan HDD.

  • SSD memiliki kecepatan baca dan tulis data yang lebih tinggi, yang berarti waktu akses data lebih cepat.
  • SSD tidak memiliki bagian mekanis yang bergerak, sehingga lebih tahan terhadap guncangan dan getaran, serta memiliki kebisingan yang lebih rendah.

SSD umumnya digunakan dalam laptop, desktop, server, dan perangkat lain yang membutuhkan penyimpanan data dengan kinerja tinggi. SSD juga digunakan pada perangkat seperti smartphone, kamera digital, dan game console untuk meningkatkan kecepatan dan kinerja mereka.

Umur rata-rata SSD

Umur rata-rata SSD dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk kualitas pembuatan, jenis penggunaan, dan seberapa sering SSD tersebut digunakan.

Umur rata-rata SSD biasanya diukur dalam “Total Bytes Written” (TBW), yang mengacu pada total data yang dapat ditulis ke SSD sebelum SSD tersebut mencapai batas umur atau mengalami kegagalan. Produsen SSD umumnya memberikan estimasi TBW untuk setiap model SSD yang mereka produksi.

Perkiraan umum untuk SSD saat ini adalah umur rata-rata sekitar 3 hingga 10 tahun, tergantung pada faktor-faktor yang disebutkan sebelumnya. Namun, perlu dicatat bahwa ini hanya perkiraan dan bukan jaminan. Beberapa SSD mungkin mengalami kegagalan sebelum mencapai estimasi TBW, sementara yang lain mungkin bertahan lebih lama.

Ada banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi umur dan kinerja SSD, seperti kondisi lingkungan, suhu operasional, pemakaian yang berlebihan, dan kegagalan komponen elektronik yang tidak dapat diprediksi.

Cara menggunakan utilitas Hard Disk Sentinel untuk memprediksi umur tersisa SSD

Hard disk Sentinel adalah alat yang berguna untuk memeriksa berapa lama SSD Anda akan bertahan. Anda dapat menggunakan versi portable dari utilitas ini jika hanya Anda gunakan untuk memeriksa kesehatan SSD.

  1. Download Hard Disk Sentinel Potable.
  2. Ekstrak file zip hasil download dan jalankan file “HDSentinel.exe”.
  3. Pada jendela aplikasi, Anda akan mendapatkan informasi seperti gambar berikut:
sentinel lifespan ssd

 “Health” : informasi kesehatan SSD, angka maksimalnya 100%.

 “Estimated remaining lifetime” : perkiraan umur tersisa dari SSD yang Anda gunakan.

Memperkirakan umur SSD berdasarkan MTBF dan TBW

MTBF (Mean Time Between Failures) adalah metrik yang umumnya digunakan untuk mengukur keandalan suatu perangkat atau komponen, termasuk SSD dan HDD. Namun, MTBF tidak memberikan informasi langsung tentang sisa masa pakai atau umur yang tersisa dari SSD.

MTBF adalah perkiraan waktu rata-rata antara kegagalan yang terjadi pada perangkat. Metrik ini didasarkan pada uji coba dan data historis kegagalan. MTBF mengindikasikan keandalan keseluruhan perangkat, tetapi tidak memberikan informasi tentang umur yang tersisa atau masa pakai yang tersisa.

mtbf tbw

Untuk memperkirakan sisa masa pakai SSD, metrik yang lebih relevan adalah TBW (Total Bytes Written) yang telah disebutkan sebelumnya. TBW adalah perkiraan jumlah total data yang dapat ditulis ke SSD sebelum mencapai batas usia atau kegagalan yang diestimasi oleh produsen.

Dengan memeriksa jumlah TBW yang telah digunakan pada SSD Anda, Anda dapat memperkirakan seberapa banyak sisa masa pakai SSD yang tersisa. Namun, ini juga hanya merupakan perkiraan, dan faktor-faktor seperti penggunaan sehari-hari, jenis beban kerja, dan kualitas SSD juga mempengaruhi kinerja dan umur SSD secara keseluruhan.

Jadi, sementara MTBF berguna untuk mengukur keandalan keseluruhan SSD, TBW lebih relevan dalam memperkirakan sisa masa pakai atau umur yang tersisa pada SSD.

Informasi TBW dan MTBF dapat Anda temukan dalam spesifikasi SSD yang disediakan oleh produsen.

Cara Meningkatkan Masa Pakai SSD Anda

Untuk meningkatkan masa pakai SSD Anda, berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:

  1. Gunakan Trim: Pastikan fitur Trim diaktifkan pada sistem operasi Anda. Trim adalah teknologi yang memungkinkan SSD membersihkan dan mengoptimalkan ruang penyimpanan yang tidak terpakai, sehingga memperpanjang umur SSD dan menjaga kinerjanya.
  2. Defragmen SSD: Jangan melakukan defragmen pada SSD. Defragmen dirancang untuk disk berputar dan dapat mengurangi umur SSD dengan menulis data yang tidak perlu secara berulang.
  3. Jaga suhu operasional yang optimal: Suhu yang terlalu tinggi dapat mempengaruhi kinerja dan masa pakai SSD. Pastikan suhu operasional SSD tetap dalam rentang yang direkomendasikan oleh produsen.
  4. Perbarui firmware SSD: Secara berkala, periksa apakah ada pembaruan firmware yang tersedia untuk SSD Anda. Pembaruan firmware dapat meningkatkan kinerja, keamanan, dan kompatibilitas SSD.
  5. Hindari penggunaan berlebihan: Hindari menulis data yang tidak perlu secara berlebihan ke SSD. Misalnya, menghindari unduhan besar, cache browser yang berlebihan, atau penggunaan aplikasi yang secara intensif menulis data ke SSD.
  6. Lindungi SSD dari guncangan fisik: SSD tidak memiliki bagian bergerak, tetapi guncangan fisik yang berlebihan masih dapat merusaknya. Pastikan SSD terpasang dengan aman dan terlindungi dari guncangan atau jatuh yang tidak perlu.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat membantu memperpanjang masa pakai dan menjaga kinerja optimal SSD Anda.

Pencegahan kehilangan data karena kerusakan SSD

Pencegahan kehilangan data karena kerusakan SSD melibatkan langkah-langkah berikut:

  1. Backup data secara teratur: Melakukan backup data secara rutin adalah langkah yang paling penting untuk melindungi data Anda. Simpan salinan cadangan data Anda di lokasi yang terpisah dari SSD, seperti hard drive eksternal, cloud storage, atau server jarak jauh. Dengan memiliki salinan data yang terpisah, Anda dapat mengembalikan data jika terjadi kegagalan pada SSD.
  2. Gunakan RAID atau penyimpanan redundan: Menggunakan konfigurasi RAID (Redundant Array of Independent Disks) atau penyimpanan redundan dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap kehilangan data. Dalam konfigurasi RAID, data didistribusikan dan disimpan secara redundan di beberapa disk fisik, sehingga jika salah satu disk mengalami kegagalan, data masih dapat diakses dari disk yang lain.
  3. Monitoring S.M.A.R.T.: Gunakan alat pemantauan S.M.A.R.T. (Self-Monitoring, Analysis, and Reporting Technology) untuk memeriksa kondisi kesehatan SSD secara teratur. Ini dapat membantu mendeteksi tanda-tanda kerusakan atau kegagalan yang potensial sehingga Anda dapat mengambil tindakan pencegahan sebelum kehilangan data terjadi. Beberapa perangkat lunak pemantauan S.M.A.R.T. yang populer termasuk CrystalDiskInfo dan HWiNFO.
  4. Hindari pemutusan daya yang tiba-tiba: Hindari mematikan komputer secara paksa atau tidak mematikan secara benar karena pemadaman listrik. Ini dapat menyebabkan kerusakan pada data dan SSD. Pastikan selalu mematikan komputer dengan benar atau gunakan sumber daya cadangan seperti UPS (Uninterruptible Power Supply) untuk melindungi SSD dari pemadaman yang tiba-tiba.
  5. Hindari suhu yang ekstrem: Suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat mempengaruhi kinerja dan umur SSD. Jaga SSD tetap dalam suhu operasional yang direkomendasikan oleh produsen. Hindari paparan langsung terhadap sinar matahari atau lingkungan dengan suhu yang sangat rendah.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat membantu mencegah kehilangan data yang disebabkan oleh kerusakan SSD. Namun, perlu diingat bahwa tidak ada metode yang sepenuhnya dapat menjamin perlindungan absolut terhadap kehilangan data. Oleh karena itu, penting untuk selalu memiliki backup data yang konsisten dan terpercaya.

ARTIKEL TERKAIT

Artikel Terbaru