MBR vs GPT: Struktur Partisi Mana yang Lebih Baik untuk Penyimpanan Data Anda?

Dalam dunia teknologi penyimpanan data, MBR (Master Boot Record) dan GPT (GUID Partition Table) adalah dua struktur partisi yang paling umum digunakan. MBR adalah standar lama yang telah ada sejak era awal komputer, sementara GPT adalah standar modern yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan penyimpanan saat ini. Memahami perbedaan keduanya sangat penting karena struktur partisi yang Anda pilih akan memengaruhi performansi sistem, kompatibilitas perangkat keras, dan keamanan data Anda.

Pemilihan struktur partisi bukan hanya tentang kapasitas penyimpanan, tetapi juga tentang bagaimana data diatur, diakses, dan dilindungi. Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, memilih antara MBR dan GPT menjadi langkah krusial dalam mengoptimalkan pengelolaan penyimpanan data, baik untuk penggunaan pribadi maupun profesional. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang kedua struktur partisi ini, membantu Anda menentukan mana yang terbaik untuk kebutuhan penyimpanan data Anda.

Apa Itu MBR (Master Boot Record)?

MBR (Master Boot Record) adalah format tabel partisi yang menyimpan informasi tentang pengaturan partisi logis di perangkat penyimpanan seperti HDD (Hard Disk Drive) atau SSD (Solid State Drive). MBR berada di sektor pertama disk (LBA 0) dan berisi data penting untuk memulai sistem operasi serta mengelola partisi.

Ketika komputer dinyalakan, BIOS (Basic Input/Output System) akan membaca MBR terlebih dahulu untuk menemukan boot loader, yang kemudian memuat sistem operasi ke dalam RAM.

MBR diperkenalkan oleh IBM pada tahun 1983 bersamaan dengan sistem operasi PC DOS 2.0. Sejak saat itu, MBR menjadi standar dalam sistem partisi hingga awal 2000-an. Namun, dengan kemajuan teknologi penyimpanan yang mendukung kapasitas lebih dari 2TB, MBR mulai digantikan oleh GPT (GUID Partition Table).

Walaupun demikian, MBR masih digunakan di berbagai perangkat lama dan sistem berbasis Legacy BIOS, seperti komputer yang menjalankan Windows XP, Windows 7, dan beberapa distribusi Linux.

mbr vs gpt

Struktur Utama MBR

MBR terdiri dari beberapa bagian utama yang menyimpan informasi penting tentang partisi dan booting sistem:

1. Boot Sector (Boot Code / Boot Loader)

  • Bagian ini berisi kode eksekusi awal yang bertanggung jawab untuk memuat sistem operasi dari partisi yang ditandai sebagai active/bootable.
  • Jika tidak ada boot loader yang valid, komputer akan menampilkan pesan error seperti “No bootable device found”.

2. Partition Table

  • Berisi informasi tentang maksimal 4 partisi primer yang tersedia dalam disk.
  • Jika pengguna ingin membuat lebih dari 4 partisi, salah satu partisi primer harus dikonversi menjadi extended partition, yang dapat menampung logical partitions.

3. Boot Signature (Magic Number)

  • Berada di akhir sektor MBR (offset 0x1FE-0x1FF).
  • Menunjukkan bahwa MBR valid dan dapat dieksekusi oleh BIOS.
  • Jika boot signature ini rusak, sistem mungkin tidak dapat melakukan booting dengan benar.

Kelebihan dan Kekurangan MBR

Kelebihan MBR

Kekurangan MBR

  • MBR hanya bisa mengelola penyimpanan hingga 2TB, sehingga disk yang lebih besar tidak bisa digunakan sepenuhnya tanpa mengubahnya ke GPT.
  • Jika ingin membuat lebih dari 4 partisi, pengguna harus menggunakan extended partition, yang lebih rumit dibandingkan dengan partisi di GPT.
  • Jika sektor MBR rusak atau hilang, semua data di disk bisa menjadi tidak dapat diakses (unbootable disk).

Apa Itu GPT (GUID Partition Table)?

GPT (GUID Partition Table) adalah standar partisi modern yang menggantikan MBR (Master Boot Record) untuk meningkatkan fleksibilitas, keamanan, dan skalabilitas dalam pengelolaan penyimpanan data.

Berbeda dengan MBR yang menyimpan informasi partisi dalam satu sektor pertama disk, GPT menggunakan struktur data yang tersebar di beberapa bagian disk untuk meningkatkan keandalan dan redundansi. Selain itu, GPT dapat digunakan pada perangkat penyimpanan dengan kapasitas lebih dari 2TB, serta mendukung hingga 128 partisi dalam satu disk, jauh lebih banyak dibandingkan MBR yang hanya mendukung 4 partisi primer.

GPT hanya bisa digunakan pada sistem yang mendukung UEFI (Unified Extensible Firmware Interface), tidak seperti MBR yang dapat berjalan pada sistem berbasis Legacy BIOS.

GPT pertama kali diperkenalkan sebagai bagian dari UEFI Specification untuk menggantikan MBR yang memiliki keterbatasan dalam jumlah partisi dan ukuran penyimpanan. Seiring berkembangnya teknologi penyimpanan dengan kapasitas lebih besar dari 2TB, GPT menjadi standar partisi utama yang digunakan pada sistem operasi modern seperti Windows 10/11, macOS, dan Linux.

Sistem operasi yang mendukung GPT antara lain:

  • Windows (Windows 8, 10, 11) – Wajib menggunakan GPT untuk booting dalam mode UEFI.
  • macOS – Semua perangkat Mac menggunakan GPT secara default.
  • Linux (Ubuntu, Fedora, Debian, etc.) – Mendukung GPT dengan sistem boot UEFI maupun Legacy Mode (dengan beberapa konfigurasi tambahan).

Artikel Terbaru