Kesalahan Browser yang Sering Terjadi dan Cara Mengatasinya

2. Saran URL yang Tidak Diinginkan

Ketika Anda mengetikkan alamat situs web di bilah alamat browser Anda, biasanya Anda akan mendapatkan saran URL yang berdasarkan pada riwayat penjelajahan Anda. Saran URL ini bisa membantu Anda untuk mengakses situs web yang sering Anda kunjungi dengan lebih cepat, tetapi juga bisa menjadi masalah jika Anda tidak ingin saran URL tersebut muncul. Misalnya, jika Anda pernah mengunjungi situs web yang tidak pantas, sensitif, atau rahasia, dan Anda tidak ingin orang lain yang menggunakan browser Anda mengetahuinya. Bagaimana cara menghapus saran URL yang tidak diinginkan ini? Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda coba:

Menghapus riwayat penjelajahan Anda.

Riwayat penjelajahan adalah catatan dari situs web yang pernah Anda kunjungi, dan biasanya menjadi sumber utama dari saran URL. Anda bisa menghapus riwayat penjelajahan Anda dengan cara yang sama dengan menghapus cache dan cookie, seperti yang sudah dijelaskan di atas. Anda bisa memilih rentang waktu dan jenis data yang ingin Anda hapus, termasuk riwayat penjelajahan. Namun, perlu diingat bahwa menghapus riwayat penjelajahan Anda juga akan menghapus data lain yang mungkin berguna bagi Anda, seperti kata sandi, formulir, dan lain-lain.

Menghapus saran URL secara individu.

Jika Anda hanya ingin menghapus saran URL tertentu, tanpa menghapus riwayat penjelajahan Anda secara keseluruhan, Anda bisa melakukannya dengan cara:

  • Di Chrome, arahkan kursor Anda ke saran URL yang ingin Anda hapus, lalu tekan tombol Shift + Delete di keyboard Anda. Jika Anda menggunakan Mac, tekan tombol Shift + Fn + Delete.
  • Di Firefox, arahkan kursor Anda ke saran URL yang ingin Anda hapus, lalu tekan tombol Delete di keyboard Anda. Jika Anda menggunakan Mac, tekan tombol Fn + Delete.
  • Di Edge, arahkan kursor Anda ke saran URL yang ingin Anda hapus, lalu klik ikon X di sebelah kanan saran URL tersebut.
  • Di Safari, arahkan kursor Anda ke saran URL yang ingin Anda hapus, lalu tekan tombol Delete di keyboard Anda. Jika Anda menggunakan Mac, tekan tombol Fn + Delete.

Menggunakan mode penyamaran atau privat.

Jika Anda tidak ingin browser Anda menyimpan riwayat penjelajahan Anda sama sekali, Anda bisa menggunakan mode penyamaran atau privat. Mode ini akan membuat browser Anda tidak menyimpan data apapun yang berhubungan dengan situs web yang Anda kunjungi, termasuk cache, cookie, riwayat, dan saran URL. Anda bisa mengaktifkan mode penyamaran atau privat dengan cara:

  • Di Chrome, buka menu lalu pilih Jendela Penyamaran Baru. Anda juga bisa menekan tombol Ctrl + Shift + N di keyboard Anda. Jika Anda menggunakan Mac tekan tombol Command + Shift + N.
  • Di Firefox, buka menu lalu pilih Jendela Privat Baru. Anda juga bisa menekan tombol Ctrl + Shift + P di keyboard Anda. Jika Anda menggunakan Mac, tekan tombol Command + Shift + P.
  • Di Edge, buka menu lalu pilih Jendela Penyamaran Baru. Anda juga bisa menekan tombol Ctrl + Shift + N di keyboard Anda. Jika Anda menggunakan Mac, tekan tombol Command + Shift + N.
  • Di Safari, buka menu Safari lalu pilih Jendela Privat Baru. Anda juga bisa menekan tombol Command + Shift + N di keyboard Anda.

3. Kesalahan HTTP yang Umum

HTTP adalah protokol yang digunakan oleh browser dan server untuk berkomunikasi dan bertukar data. Ketika Anda mengakses situs web, browser Anda akan mengirimkan permintaan HTTP ke server, dan server akan memberikan respons HTTP yang berisi status dan konten dari situs web tersebut. Namun, terkadang ada kesalahan yang terjadi dalam proses ini, yang ditunjukkan oleh kode angka yang dimulai dengan 4 atau 5. Berikut adalah beberapa contoh kesalahan HTTP yang umum dan cara mengatasinya:

400 Bad Request.

Kesalahan ini menunjukkan bahwa permintaan HTTP yang dikirim oleh browser Anda tidak valid atau tidak dapat dipahami oleh server. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

  • URL yang salah atau tidak lengkap. Anda harus memeriksa apakah Anda mengetikkan alamat situs web dengan benar dan lengkap, termasuk protokol (http atau https), domain, dan subdomain. Jika Anda mengklik tautan dari situs web lain, Anda harus memeriksa apakah tautan tersebut tidak rusak atau kadaluarsa.
  • Cache dan cookie yang bermasalah. Anda bisa mencoba menghapus cache dan cookie Anda, seperti yang sudah dijelaskan di atas, untuk memastikan bahwa browser Anda tidak mengirimkan data yang salah atau usang ke server.
  • Ekstensi atau add-on yang mengganggu. Anda bisa mencoba menonaktifkan atau menghapus ekstensi atau add-on yang mungkin mengubah atau menghalangi permintaan HTTP Anda, seperti yang sudah dijelaskan di atas.

403 Forbidden.

Kesalahan ini menunjukkan bahwa Anda tidak memiliki izin untuk mengakses situs web yang Anda minta. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

  • Situs web yang diblokir oleh penyedia layanan internet, pemerintah, atau organisasi Anda. Anda bisa mencoba menggunakan VPN, proxy, atau Tor untuk mengubah alamat IP Anda dan mengakses situs web yang diblokir. Namun, Anda harus berhati-hati dengan risiko keamanan dan legalitas dari cara ini.
  • Situs web yang membutuhkan otentikasi atau otorisasi. Anda harus memeriksa apakah Anda sudah masuk ke akun Anda, atau memasukkan kata sandi atau kode akses yang benar, jika situs web tersebut membutuhkannya. Jika Anda lupa kata sandi atau kode akses Anda, Anda bisa mencoba menghubungi administrator atau pemilik situs web tersebut untuk mendapatkan bantuan.
  • Situs web yang memiliki batasan akses berdasarkan lokasi, waktu, atau perangkat. Anda harus memeriksa apakah situs web tersebut hanya tersedia untuk pengguna tertentu, seperti yang berada di negara tertentu, pada jam tertentu, atau menggunakan perangkat tertentu. Jika demikian, Anda harus mencoba mengubah lokasi, waktu, atau perangkat Anda sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh situs web tersebut.

404 Not Found.

Kesalahan ini menunjukkan bahwa situs web yang Anda minta tidak ada atau tidak ditemukan oleh server. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

  • URL yang salah atau tidak ada. Anda harus memeriksa apakah Anda mengetikkan alamat situs web dengan benar dan lengkap, seperti yang sudah dijelaskan di atas. Jika Anda mengklik tautan dari situs web lain, Anda harus memeriksa apakah tautan tersebut tidak rusak atau kadaluarsa.
  • Situs web yang sudah dihapus atau dipindahkan. Anda harus memeriksa apakah situs web tersebut masih ada atau sudah dihapus atau dipindahkan oleh pemiliknya. Anda bisa mencoba menggunakan situs seperti [Wayback Machine] atau [Google Cache] untuk melihat versi lama atau arsip dari situs web tersebut, jika tersedia. – Situs web yang mengalami masalah teknis atau pemeliharaan. Anda harus memeriksa apakah situs web tersebut sedang mengalami gangguan atau sedang dalam proses pembaruan. Anda bisa mencoba menghubungi administrator atau pemilik situs web tersebut untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, atau menunggu beberapa saat dan mencoba mengakses situs web tersebut lagi.

500 Internal Server Error.

Kesalahan ini menunjukkan bahwa ada masalah di sisi server yang mencegah situs web yang Anda minta untuk ditampilkan. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

  • Kesalahan dalam kode atau konfigurasi situs web. Anda tidak bisa melakukan banyak hal untuk mengatasi masalah ini, karena itu adalah tanggung jawab dari administrator atau pemilik situs web untuk memperbaikinya. Anda bisa mencoba menghubungi mereka untuk melaporkan masalah yang Anda alami, atau menunggu beberapa saat dan mencoba mengakses situs web tersebut lagi.
  • Beban trafik yang terlalu tinggi. Jika terlalu banyak pengguna yang mengakses situs web yang sama secara bersamaan, server bisa menjadi kewalahan dan tidak bisa menangani permintaan HTTP dengan baik. Anda bisa mencoba mengakses situs web tersebut pada waktu yang berbeda, ketika trafiknya tidak terlalu padat, atau menggunakan situs alternatif yang menyediakan konten yang sama atau serupa.
  • Serangan siber atau malware. Jika server situs web diserang oleh hacker atau terinfeksi oleh malware, kinerja dan keamanannya bisa terganggu. Anda harus berhati-hati dengan situs web yang mencurigakan atau berbahaya, dan selalu menggunakan antivirus dan firewall untuk melindungi perangkat Anda. Anda juga harus menghindari mengklik tautan atau mengunduh file yang tidak Anda kenal atau percaya.

Artikel Terbaru