Mengapa Storage Spaces Direct Lebih Unggul daripada RAID? Temukan Perbandingannya!

Persyaratan dan Komponen Storage Spaces Direct

Agar Storage Spaces Direct (S2D) berfungsi dengan baik, ada beberapa syarat perangkat lunak dan perangkat keras yang perlu dipenuhi. Mulai dari edisi Windows Server, spesifikasi hardware, hingga konfigurasi jaringan, semuanya harus sesuai dengan standar untuk mencapai performa dan high availability yang optimal.

Edisi Windows Server yang Mendukung S2D

Storage Spaces Direct (S2D) hanya dapat digunakan pada Windows Server Datacenter Edition, karena fitur ini tidak tersedia di Windows Server Standard Edition atau edisi lainnya. Berikut adalah daftar edisi Windows Server yang mendukung S2D:

  • Windows Server 2016 Datacenter Edition – Versi pertama yang mendukung S2D dengan fitur dasar.
  • Windows Server 2019 Datacenter Edition – Meningkatkan performa, efisiensi penyimpanan, dan fitur pemantauan.
  • Windows Server 2022 Datacenter Edition – Versi terbaru dengan peningkatan keamanan, performa lebih cepat, dan manajemen penyimpanan yang lebih baik.

Hardware yang Diperlukan untuk Storage Spaces Direct

1. Minimal 2 Node (Direkomendasikan 3-16 Node) untuk High Availability

S2D beroperasi dalam cluster server, yang mengharuskan adanya setidaknya 2 node untuk dapat berfungsi. Namun, untuk mencapai ketersediaan tinggi, disarankan untuk menggunakan antara 3 hingga 16 node.

Jumlah NodeKeuntungan
2 NodeDapat digunakan, tetapi tanpa automatic failover (butuh manual intervention).
3 NodeMendukung automatic failover, lebih aman terhadap kegagalan server.
4-16 NodeSkalabilitas tinggi, performa maksimal, dan fault tolerance yang lebih baik.

2. Tipe Drive yang Didukung

S2D mendukung berbagai tipe Direct-Attached Storage (DAS), yang berarti penyimpanan harus terhubung langsung ke server tanpa memerlukan RAID Controller. Tipe penyimpanan yang dapat digunakan meliputi:

  • NVMe (Non-Volatile Memory Express) – Memiliki kecepatan tertinggi, sangat cocok untuk caching layer.
  • SSD (Solid State Drive) – Menawarkan performa tinggi dengan latensi rendah, direkomendasikan untuk cluster yang membutuhkan I/O tinggi.
  • HDD (Hard Disk Drive) – Menyediakan kapasitas besar dengan biaya yang lebih rendah, ideal untuk cold storage atau data yang jarang diakses.

3. Persyaratan Jaringan: RDMA melalui iWARP atau RoCE untuk Kinerja Terbaik

S2D memerlukan jaringan yang cepat dengan latensi rendah agar komunikasi antar node dalam cluster tetap efisien. Microsoft merekomendasikan penggunaan teknologi Remote Direct Memory Access (RDMA), yang dapat meningkatkan throughput dan mengurangi beban pada CPU.

Teknologi RDMA yang tersedia:

  • RDMA melalui iWARP – Menggunakan protokol berbasis TCP/IP, lebih mudah untuk dikonfigurasi dan lebih stabil dalam lingkungan jaringan perusahaan.
  • RDMA melalui RoCE (RDMA over Converged Ethernet) – Menawarkan latensi yang lebih rendah, tetapi memerlukan DCB (Data Center Bridging) untuk mencegah kehilangan paket.

4. Driver & Firmware yang Harus Diperbarui

Untuk menghindari error sistem dan masalah kompatibilitas, semua driver dan firmware yang digunakan harus selalu diperbarui. Komponen yang wajib diperiksa meliputi:

  • Driver Network Adapter (RDMA Support) – Pastikan mendukung iWARP atau RoCE.
  • Firmware NVMe/SSD/HDD – Update firmware untuk stabilitas dan kecepatan akses data yang optimal.
  • BIOS & Firmware Server – Pastikan menggunakan versi terbaru untuk meningkatkan kompatibilitas dan keamanan sistem.
  • Windows Server Update – Selalu lakukan patching dan update Windows Server agar mendapatkan perbaikan bug dan fitur terbaru.

Contoh Konfigurasi Hardware untuk S2D

Berikut adalah contoh konfigurasi hardware untuk lingkungan S2D dengan 3 node:

Server: 3 unit server dengan prosesor Intel Xeon atau AMD EPYC.

Drive per Node:

  • 2 x NVMe (1.6 TB) untuk caching.
  • 4 x SSD (3.84 TB) untuk tiering.
  • 8 x HDD (10 TB) untuk kapasitas penyimpanan.

Jaringan: 2 x 10 GbE NIC dengan dukungan RDMA (RoCE atau iWARP).

Switch: Switch 10 GbE yang mendukung RDMA.

Artikel Terbaru