3. IP Hash
IP hash adalah teknik load balancing yang menggunakan hash dari alamat IP client untuk memilih server. Teknik ini memastikan bahwa semua permintaan dari client yang sama selalu diarahkan ke server yang sama, sehingga dapat meningkatkan performa dan stabilitas koneksi.
Cara Kerja:
- Load balancer menerima permintaan dari client.
- Load balancer menghitung hash dari alamat IP client.
- Load balancer memilih server berdasarkan nilai hash.
- Load balancer mengirimkan permintaan ke server yang dipilih.
- Server memproses permintaan dan mengirimkan respons kepada client.
Kelebihan:
- Memastikan bahwa semua permintaan dari client yang sama selalu diarahkan ke server yang sama.
- Meningkatkan performa dan stabilitas koneksi.
- Mudah diimplementasikan.
Kekurangan:
- Jika server yang dipilih gagal, semua permintaan dari client yang sama akan gagal.
- Tidak mempertimbangkan beban kerja server saat ini atau waktu respons server.
Contoh Penerapan:
- Aplikasi web dengan banyak pengguna yang sering melakukan login dan logout.
- Aplikasi web yang menggunakan cookie untuk menyimpan data sesi.
4. Least Response Time
Least response time adalah teknik load balancing yang memilih server dengan waktu respons terpendek untuk menangani permintaan baru. Teknik ini bertujuan untuk memberikan pengalaman pengguna yang terbaik dengan meminimalkan waktu tunggu.
Cara Kerja:
- Load balancer secara berkala mengukur waktu respons setiap server.
- Load balancer menerima permintaan dari client.
- Load balancer memilih server dengan waktu respons terpendek.
- Load balancer mengirimkan permintaan ke server yang dipilih.
- Server memproses permintaan dan mengirimkan respons kepada client.
Kelebihan:
- Memberikan pengalaman pengguna yang terbaik dengan meminimalkan waktu tunggu.
- Cocok untuk aplikasi yang sensitif terhadap waktu respons.
Kekurangan:
- Membutuhkan pengukuran waktu respons server secara berkala, yang dapat meningkatkan overhead.
- Server yang baru saja menyelesaikan banyak permintaan mungkin masih memiliki waktu respons yang lebih lambat, meskipun sebenarnya memiliki sumber daya yang lebih banyak.
Contoh Penerapan:
- Aplikasi web yang real-time, seperti aplikasi trading atau game online.
- Aplikasi web yang kritis terhadap performa, seperti website e-commerce.
5. Weighted Round Robin
Weighted round robin adalah teknik load balancing yang menggabungkan teknik round robin dengan bobot untuk setiap server. Bobot ini dapat ditentukan berdasarkan berbagai faktor, seperti kapasitas server, performa server, atau jenis layanan yang disediakan oleh server.
Cara Kerja:
- Load balancer menerima permintaan dari client.
- Load balancer memilih server berikutnya dalam daftar secara berurutan, dengan mempertimbangkan bobot setiap server.
- Load balancer mengirimkan permintaan ke server yang dipilih.
- Server memproses permintaan dan mengirimkan respons kepada client.
Kelebihan:
- Mendistribusikan beban kerja secara merata antar server dengan mempertimbangkan kapasitas dan performa server.
- Mudah diimplementasikan dan dikonfigurasi.
Kekurangan:
- Membutuhkan penentuan bobot yang tepat untuk setiap server.
- Tidak mempertimbangkan waktu respons server.
Contoh Penerapan:
- Aplikasi web dengan server yang memiliki kapasitas dan performa yang berbeda-beda.
- Aplikasi web dengan jenis layanan yang berbeda-beda, seperti server web statis dan server web dinamis.
Artikel Menarik Lainnya
6. Weighted Least Connections
Weighted least connections adalah teknik load balancing yang menggabungkan teknik least connections dengan bobot untuk setiap server. Bobot ini dapat ditentukan berdasarkan berbagai faktor, seperti kapasitas server, performa server, atau jenis layanan yang disediakan oleh server.
Cara Kerja:
- Load balancer menerima permintaan dari client.
- Load balancer memilih server dengan rasio koneksi terendah terhadap bobotnya.
- Load balancer mengirimkan permintaan ke server yang dipilih.
- Server memproses permintaan dan mengirimkan respons kepada client.
Kelebihan:
- Mendistribusikan beban kerja secara merata antar server dengan mempertimbangkan kapasitas, performa, dan beban kerja server saat ini.
- Menghindari kelebihan beban pada server tertentu.
Kekurangan:
- Membutuhkan penentuan bobot yang tepat untuk setiap server.
- Kompleksitasnya lebih tinggi dibandingkan teknik least connections.
Contoh Penerapan:
- Aplikasi web dengan server yang memiliki kapasitas dan performa yang berbeda-beda, dan beban kerja yang dinamis.
- Aplikasi web dengan jenis layanan yang berbeda-beda, seperti server web statis dan server web dinamis.