Cara Mengaktifkan Kembali Port yang Errdisabled Secara Manual atau Otomatis
Setelah kita mengetahui penyebab port yang errdisabled, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalahnya dan mengaktifkan kembali port tersebut. Ada dua cara untuk mengaktifkan kembali port yang errdisabled, yaitu secara manual atau otomatis.
Cara Mengaktifkan Kembali Port yang Errdisabled Secara Manual
Cara mengaktifkan kembali port yang errdisabled secara manual adalah dengan menggunakan perintah shutdown dan no shutdown pada mode konfigurasi antarmuka. Perintah ini akan menonaktifkan dan mengaktifkan kembali port secara paksa, sehingga menghapus status errdisabled dari port tersebut. Berikut ini adalah contoh penggunaan perintah ini:
Switch# configure terminal Switch(config)# interface gigabitethernet 1/0/1 Switch(config-if)# shutdown Switch(config-if)# no shutdown Switch(config-if)# end
Perintah di atas akan mengaktifkan kembali port Gi1/0/1 yang errdisabled karena link flapping. Namun, perlu diperhatikan bahwa cara ini hanya bersifat sementara, karena port tersebut dapat kembali menjadi errdisabled jika kondisi kesalahan masih ada atau terulang kembali. Oleh karena itu, sebelum mengaktifkan kembali port yang errdisabled secara manual, kita harus memastikan bahwa masalah yang menyebabkan port tersebut errdisabled sudah teratasi atau dicegah.
Cara Mengaktifkan Kembali Port yang Errdisabled Secara Otomatis
Cara mengaktifkan kembali port yang errdisabled secara otomatis adalah dengan menggunakan fitur errdisable recovery pada switch. Fitur ini akan memungkinkan switch untuk mengaktifkan kembali port yang errdisabled secara otomatis setelah waktu tertentu, tanpa perlu intervensi manual. Fitur ini dapat menghemat waktu dan usaha dalam mengatasi port yang errdisabled, terutama jika ada banyak port yang terkena dampaknya.
Untuk mengaktifkan fitur errdisable recovery, kita harus menggunakan perintah errdisable recovery cause dan errdisable recovery interval pada mode konfigurasi global. Perintah errdisable recovery cause akan menentukan kondisi kesalahan apa saja yang dapat ditangani oleh fitur ini, sedangkan perintah errdisable recovery interval akan menentukan waktu tunggu dalam detik sebelum switch mengaktifkan kembali port yang errdisabled. Berikut ini adalah contoh penggunaan perintah ini:
Switch# configure terminal Switch(config)# errdisable recovery cause link-flap Switch(config)# errdisable recovery cause bpduguard Switch(config)# errdisable recovery cause psecure-violation Switch(config)# errdisable recovery cause udld Switch(config)# errdisable recovery cause channel-misconfig Switch(config)# errdisable recovery interval 300 Switch(config)# end
Perintah di atas akan mengaktifkan fitur errdisable recovery untuk lima kondisi kesalahan yang paling umum, yaitu link flapping, pelanggaran STP, pelanggaran Port Security, pelanggaran UDLD, dan misconfigurasi EtherChannel. Selain itu, perintah tersebut juga akan menetapkan waktu tunggu sebesar 300 detik (5 menit) sebelum switch mengaktifkan kembali port yang errdisabled.
Dengan menggunakan fitur errdisable recovery, kita dapat mengurangi dampak negatif dari port yang errdisabled dan mempercepat pemulihan jaringan. Namun, perlu diperhatikan bahwa fitur ini juga hanya bersifat sementara, karena port tersebut dapat kembali menjadi errdisabled jika kondisi kesalahan masih ada atau terulang kembali. Oleh karena itu, fitur ini sebaiknya digunakan sebagai solusi darurat, bukan sebagai solusi permanen.
Cara Mencegah Port yang Errdisabled dengan Menggunakan Fitur Errdisable Detect dan Errdisable Flap
Selain mengaktifkan kembali port yang errdisabled, kita juga dapat mencegah port yang errdisabled dengan menggunakan fitur errdisable detect dan errdisable flap pada switch. Fitur-fitur ini akan membantu kita mengidentifikasi dan mengisolasi port yang berpotensi menyebabkan kesalahan, sehingga mengurangi risiko port yang errdisabled.
Cara Mencegah Port yang Errdisabled dengan Menggunakan Fitur Errdisable Detect
Fitur errdisable detect adalah fitur yang akan mendeteksi kondisi kesalahan yang dapat menyebabkan port menjadi errdisabled dan memberikan peringatan kepada kita. Fitur ini dapat membantu kita mengetahui port mana saja yang bermasalah dan apa penyebabnya, sehingga kita dapat mengambil tindakan pencegahan sebelum port tersebut menjadi errdisabled.
Untuk mengaktifkan fitur errdisable detect, kita harus menggunakan perintah errdisable detect cause pada mode konfigurasi global. Perintah ini akan menentukan kondisi kesalahan apa saja yang dapat dideteksi oleh fitur ini. Berikut ini adalah contoh penggunaan perintah ini:
Switch# configure terminal Switch(config)# errdisable detect cause link-flap Switch(config)# errdisable detect cause bpduguard Switch(config)# errdisable detect cause psecure-violation Switch(config)# errdisable detect cause udld Switch(config)# errdisable detect cause channel-misconfig Switch(config)# end
Perintah di atas akan mengaktifkan fitur errdisable detect untuk lima kondisi kesalahan yang paling umum, yaitu link flapping, pelanggaran STP, pelanggaran Port Security, pelanggaran UDLD, dan misconfigurasi EtherChannel.
Setelah fitur errdisable detect diaktifkan, switch akan mengirimkan pesan peringatan ke konsol atau syslog jika ada port yang mengalami kondisi kesalahan yang ditentukan. Berikut ini adalah contoh pesan peringatan yang dihasilkan oleh fitur ini:
%PM-4-ERR_DISABLE: link-flap error detected on Gi1/0/1, putting Gi1/0/1 in err-disable state %PM-4-ERR_DISABLE: bpduguard error detected on Gi1/0/2, putting Gi1/0/2 in err-disable state %PM-4-ERR_DISABLE: psecure-violation error detected on Gi1/0/3, putting Gi1/0/3 in err-disable state %PM-4-ERR_DISABLE: udld error detected on Gi1/0/4, putting Gi1/0/4 in err-disable state %PM-4-ERR_DISABLE: channel-misconfig (STP) error detected on Gi1/0/5, putting Gi1/0/5 in err-disable state
Dengan menggunakan fitur errdisable detect, kita dapat mengetahui port mana saja yang berpotensi menyebabkan kesalahan dan mengambil tindakan pencegahan sebelum port tersebut menjadi errdisabled.