Ringkasan: Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) adalah protokol kritis dalam manajemen jaringan modern, khususnya pada lingkungan yang tersegmentasi. Artikel teknis mendalam ini membahas implementasi konfigurasi DHCP multiple VLAN menggunakan arsitektur router-on-a-stick pada perangkat Cisco. Kami akan mengulas konsep 802.1Q trunking, mekanisme DHCP relay, analisis packet flow, serta menyajikan perintah CLI lengkap untuk konfigurasi dan troubleshooting. Panduan ini dirancang untuk administrator jaringan yang ingin mengoptimalkan manajemen IP dalam infrastruktur multi-VLAN secara efisien dan aman.
Dalam jaringan korporat skala menengah hingga besar, segmentasi menggunakan Virtual LAN (VLAN) adalah standar untuk meningkatkan keamanan, performa, dan manajemen trafik. Namun, setiap VLAN memerlukan blok alamat IP (subnet) yang unik. Mengelola alamat IP secara manual di setiap subnet merupakan tugas yang tidak efisien dan rentan kesalahan. Di sinilah peran konfigurasi DHCP multiple VLAN menjadi solusi strategis.
DHCP beroperasi pada layer aplikasi dengan port UDP 67 (server) dan 68 (client). Dalam skenario multi-VLAN, broadcast DHCP dari klien pada satu VLAN tidak akan diteruskan ke VLAN lain secara default. Oleh karena itu, diperlukan perantara—biasanya router atau switch layer 3—untuk bertindak sebagai DHCP Relay Agent. Router akan meneruskan pesan broadcast DHCP tersebut ke server DHCP yang ditentukan, yang bisa berada di subnet berbeda atau terintegrasi dalam router itu sendiri.

Alur komunikasi dalam konfigurasi DHCP multiple VLAN mengikuti proses DORA (Discover, Offer, Request, Acknowledge) dengan modifikasi untuk lingkungan trunked:
- DHCP Discover (Broadcast): Klien di VLAN 10 mengirimkan pesan DHCPDISCOVER sebagai broadcast layer 2.
- VLAN Tagging: Switch menambahkan tag 802.1Q (VLAN ID 10) pada frame Ethernet sebelum mengirimkannya keluar port trunk.
- Trunk Transport: Frame yang telah ditag diteruskan melalui link trunk menuju router.
- Sub-interface Processing: Router, berdasarkan VLAN ID dalam tag, menerima dan memproses frame pada sub-interface yang sesuai (contoh: GigabitEthernet0/0.10).
- DHCP Offer (Unicast): Router, yang berperan sebagai DHCP server, merespons dengan DHCPOFFER yang berisi alamat IP dari pool 192.168.10.0/24.
- Address Assignment: Klien akhirnya menerima paket DHCPACK yang berisi alamat IP, subnet mask, default gateway (192.168.10.1), dan informasi DNS.
Analisis Encapsulation dan Packet Flow
Pemahaman mendalam tentang encapsulation sangat penting untuk troubleshooting. Berikut lapisan protokol yang terlibat dalam konfigurasi DHCP multiple VLAN:
| Layer OSI | Komponen Kunci | Fungsi dalam DHCP Multi-VLAN |
| Data Link (L2) | 802.1Q Header | Membawa informasi VLAN ID (12-bit) dalam 4-byte tag yang disisipkan antara alamat MAC sumber dan EtherType. |
| Network (L3) | IP Header / Helper Address | Mengubah paket broadcast DHCP menjadi unicast agar bisa dirutekan antar subnet jika server DHCP berada di jaringan lain. |
| Transport (L4) | UDP Port 67/68 | Port standar untuk komunikasi antara server (67) dan klien (68). |
| Application (L7) | DHCP Options (Field 55) | Membawa parameter konfigurasi tambahan seperti alamat DNS, nama domain, waktu sewa (lease time), dan alamat server TFTP (untuk VoIP). |
Implementasi Konfigurasi Switch
Konfigurasi switch melibatkan pembuatan VLAN dan penentuan port sebagai access atau trunk. Port trunk membawa traffic untuk banyak VLAN dengan tag 802.1Q.
! Langkah 1: Membuat VLAN di Database Switch
Switch# configure terminal
Switch(config)# vlan 10
Switch(config-vlan)# name Engineering
Switch(config-vlan)# exit
Switch(config)# vlan 20
Switch(config-vlan)# name Marketing
Switch(config-vlan)# exit
Switch(config)# vlan 30
Switch(config-vlan)# name Operations
Switch(config-vlan)# exit
! Langkah 2: Mengonfigurasi Port Access (Client)
Switch(config)# interface fastEthernet 0/1
Switch(config-if)# switchport mode access
Switch(config-if)# switchport access vlan 10
Switch(config-if)# description PC-Engineering
Switch(config-if)# exit
Switch(config)# interface fastEthernet 0/2
Switch(config-if)# switchport mode access
Switch(config-if)# switchport access vlan 20
Switch(config-if)# description PC-Marketing
Switch(config-if)# exit
! Langkah 3: Mengonfigurasi Port Trunk ke Router
Switch(config)# interface gigabitEthernet 0/1
Switch(config-if)# switchport trunk encapsulation dot1q ! Penting di platform tertentu
Switch(config-if)# switchport mode trunk
Switch(config-if)# switchport trunk native vlan 999 ! Ubah dari default VLAN 1 untuk keamanan
Switch(config-if)# description TRUNK-to-Router-G0/0
Switch(config-if)# end
! Verifikasi: Periksa status VLAN dan Trunk
Switch# show vlan brief
Switch# show interfaces trunk
Switch# show interfaces gigabitEthernet 0/1 switchportKonfigurasi Router sebagai DHCP Server Terpusat
Router dikonfigurasi dengan sub-interface untuk setiap VLAN. Setiap sub-interface mendapat alamat IP yang berfungsi sebagai default gateway untuk VLAN tersebut dan menjalankan layanan DHCP.
! Langkah 1: Membuat Sub-interface dengan Encapsulation 802.1Q
Router# configure terminal
Router(config)# interface gigabitEthernet 0/0
Router(config-if)# no ip address ! Hapus alamat IP dari interface fisik
Router(config-if)# no shutdown
Router(config-if)# exit
! Sub-interface untuk VLAN 10
Router(config)# interface gigabitEthernet 0/0.10
Router(config-subif)# description DHCP-Server-for-VLAN10-Engineering
Router(config-subif)# encapsulation dot1Q 10 ! Harus sesuai VLAN ID di switch
Router(config-subif)# ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
! Jika DHCP server eksternal, gunakan: ip helper-address <ip-server-dhcp>
Router(config-subif)# exit
! Sub-interface untuk VLAN 20 dan 30 (konfigurasi serupa)
Router(config)# interface gigabitEthernet 0/0.20
Router(config-subif)# encapsulation dot1Q 20
Router(config-subif)# ip address 192.168.20.1 255.255.255.0
Router(config-subif)# exit
Router(config)# interface gigabitEthernet 0/0.30
Router(config-subif)# encapsulation dot1Q 30
Router(config-subif)# ip address 192.168.30.1 255.255.255.0
Router(config-subif)# exit
! Langkah 2: Mengonfigurasi DHCP Pools untuk Setiap VLAN
Router(config)# ip dhcp pool VLAN10_POOL
Router(dhcp-config)# network 192.168.10.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)# default-router 192.168.10.1
Router(dhcp-config)# dns-server 8.8.8.8 1.1.1.1 ! DNS primer dan sekunder
Router(dhcp-config)# domain-name perusahaan.local
Router(dhcp-config)# lease 8 ! Waktu sewa 8 hari
Router(dhcp-config)# option 150 ip 192.168.10.100 ! Contoh untuk TFTP server (VoIP)
Router(dhcp-config)# exit
! Blokir rentang alamat yang tidak ingin didistribusikan (untuk perangkat statis)
Router(config)# ip dhcp excluded-address 192.168.10.1 192.168.10.10
Router(config)# ip dhcp excluded-address 192.168.10.250 192.168.10.254
! Ulangi proses yang sama untuk pool VLAN 20 dan 30
Router(config)# ip dhcp pool VLAN20_POOL
Router(dhcp-config)# network 192.168.20.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)# default-router 192.168.20.1
... (dan seterusnya)
! Langkah 3: Mengaktifkan Routing Antar VLAN (jika diperlukan)
Router(config)# ip routing ! Pastikan routing IPv4 aktif secara globalTroubleshooting dan Verifikasi Mendalam
Setelah konfigurasi, langkah verifikasi bertingkat sangat disarankan untuk memastikan keberhasilan konfigurasi DHCP multiple VLAN.
! 1. Verifikasi Status Interface dan VLAN di Router
Router# show ip interface brief | include 0/0. ! Lihat status sub-interface
Router# show vlans ! Detail mapping VLAN ke sub-interface
! 2. Verifikasi Binding dan Statistik DHCP
Router# show ip dhcp binding ! Daftar semua alamat yang telah disewakan beserta MAC client
Router# show ip dhcp pool ! Lihat utilisasi setiap pool (terpakai/bebas)
Router# show ip dhcp server statistics ! Statistik paket dan error
! 3. Debugging Real-Time (Hati-hati di lingkungan produksi)
Router# debug ip dhcp server packet ! Melihat pertukaran paket DHCP (DORA)
Router# debug ip dhcp server events ! Melihat event seperti lease creation/renewal
! 4. Verifikasi dari Sisi Klien dan Konektivitas
! Pada PC client, gunakan perintah sesuai OS:
! Windows: ipconfig /all
! Linux: dhclient -v atau journalctl -u systemd-networkd
! Lalu uji koneksi ke gateway dan antar VLAN (jika routing diizinkan):
! ping 192.168.10.1
! ping 192.168.20.50Best Practices dan Optimasi Keamanan
- Aktifkan DHCP Snooping: Fitur keamanan di switch untuk mencegah serangan rogue DHCP server.
Switch(config)# ip dhcp snooping
Switch(config)# ip dhcp snooping vlan 10,20,30
Switch(config)# interface gigabitEthernet 0/1
Switch(config-if)# ip dhcp snooping trust ! Tandai port trunk ke router sebagai terpercaya - Atur Lease Time Secara Strategis: VLAN pengguna tetap (PC) dapat memiliki lease lebih panjang (7-8 hari), sedangkan VLAN tamu (guest) sebaiknya pendek (1-8 jam).
- Gunakan IP Helper Address untuk Server DHCP Eksternal: Untuk skalabilitas yang lebih tinggi, arahkan request ke server DHCP khusus (seperti ISC DHCPd atau Microsoft Server).
Router(config-subif)# ip helper-address 10.0.0.100 - Monitor dan Logging: Aktifkan syslog untuk mencatat event DHCP seperti konflik alamat atau pool yang hampir habis.

Implementasi konfigurasi DHCP multiple VLAN dengan pola router-on-a-stick cocok untuk jaringan dengan jumlah VLAN menengah (hingga 50-100 VLAN, bergantung pada platform router). Untuk lingkungan yang lebih besar dan kompleks, pertimbangkan arsitektur berbasis Switch Layer 3 sebagai gateway dan DHCP relay, atau gunakan dedicated appliance server DHCP untuk kinerja dan keandalan tertinggi.
Dengan memahami prinsip, konfigurasi, dan troubleshooting yang diuraikan di atas, Anda dapat merancang dan mengelola distribusi alamat IP yang terukur, aman, dan efisien di lingkungan jaringan multi-VLAN. Untuk referensi lebih lanjut tentang standar dan konfigurasi lanjutan, silakan kunjungi dokumentasi resmi Cisco tentang DHCP dan spesifikasi IEEE 802.1Q.

