“Mengapa banyak PC dengan harga terjangkau tidak dapat menjalankan game terbaru? Jawabannya terletak pada motherboard terintegrasi — solusi hemat yang bisa menjadi masalah!”
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan teknologi digital, banyak pengguna PC, baik di rumah maupun di kantor, tertarik pada solusi yang lebih ekonomis: Motherboard Terintegrasi. Namun, di balik keuntungannya, terdapat risiko yang sering kali tidak disadari.
Sekitar 60% pengguna PC di kantor tidak menyadari bahwa motherboard yang mereka miliki membatasi kemampuan untuk melakukan upgrade, termasuk dalam menambah GPU atau meningkatkan performa sistem secara keseluruhan.
Untuk lebih memahami hal ini, bayangkan Anda membeli mobil dengan semua fitur yang sudah terintegrasi, menghemat ruang dan biaya. Namun, ketika mesin utama mengalami kerusakan dan tidak bisa diganti secara terpisah, seluruh mobil harus diperbaiki secara menyeluruh, atau bahkan diganti. Inilah risiko yang sering dihadapi oleh pengguna Motherboard Terintegrasi.

Artikel dari Bardimin kali ini akan membahas secara mendalam keuntungan dan kerugian dari penggunaan Motherboard Terintegrasi, serta membantu Anda menentukan apakah pilihan ini benar-benar sesuai dengan kebutuhan komputasi Anda, baik untuk bekerja, belajar, maupun bermain game. Dengan pemahaman yang tepat, Anda dapat membuat keputusan yang lebih bijak dan menghindari solusi murah yang berujung mahal.
Revolusi atau Batasan? Motherboard Terintegrasi
Motherboard terintegrasi adalah hasil dari kebutuhan akan sistem komputer yang efisien dalam penggunaan ruang, biaya, dan kemudahan perakitan. Namun, seperti dua sisi mata uang, integrasi ini juga mempengaruhi fleksibilitas dan kinerja jangka panjang.
Keunikan Motherboard Terintegrasi
Motherboard ini dilengkapi dengan komponen penting yang terpasang secara permanen di papan sirkuit cetak (PCB) utama:
- GPU onboard (seperti Intel UHD Graphics atau AMD Radeon Vega)
- Chip audio dan jaringan yang terintegrasi
- Port I/O yang tetap dan tidak dapat diubah
Komponen-komponen ini langsung terpasang pada PCB utama, sehingga mengurangi kebutuhan akan slot ekspansi tambahan. Sistem ini sangat cocok untuk penggunaan ringan, tetapi dapat membatasi kinerja dan opsi peningkatan di masa depan.
Contoh Penggunaan Motherboard Terintegrasi
Motherboard terintegrasi sering digunakan pada perangkat yang mengutamakan efisiensi biaya dan desain yang kompak. Berikut adalah beberapa contohnya:
Laptop Kantor
- Contoh: Lenovo Ideapad 3 dengan AMD Radeon Vega Graphics.
- Laptop ini dirancang untuk produktivitas sehari-hari seperti pengolahan dokumen, browsing, dan streaming video.
Mini-PC
- Contoh: Intel NUC (Next Unit of Computing).
- Mini-PC ini menawarkan performa yang cukup untuk tugas ringan dengan desain ultra-kompak, ideal untuk ruang kerja kecil atau penggunaan bisnis.
Banyak produsen mempromosikan PC dengan motherboard terintegrasi sebagai ‘hemat’, tetapi tidak menjelaskan bahwa ini seperti membeli rumah tanpa kamar tambahan, ketika keluarga Anda bertambah, Anda harus pindah!
“Berdasarkan Steam Survey 2024, hanya 12% gamer yang puas dengan performa integrated GPU untuk game modern”
Kelebihan Motherboard Terintegrasi — Kapan Anda Harus Memilihnya?
Salah satu faktor utama yang membuat Integrated Motherboard sangat diminati adalah efisiensi biaya. Dengan tidak perlu membeli GPU terpisah, total biaya untuk merakit PC dapat berkurang secara signifikan.
Komponen | Integrated Build (ASUS Prime H610M-K) | Non-Integrated Build (MSI B660M + GPU Entry-Level) |
Motherboard | ~$80 USD | ~$120 USD |
GPU | – (terintegrasi) | ~$140 USD (misalnya: GTX 1650) |
Total | ~$80 USD | ~$260 USD (selisih ~$180 USD) |
Penghematan mencapai 50–70% dari total komponen utama, yang sangat bermanfaat terutama bagi pengguna dengan anggaran terbatas atau kebutuhan dasar.
Artikel Menarik Lainnya
Pengguna Ideal
Tidak semua orang memerlukan performa yang tinggi. Bagi mereka yang hanya melakukan tugas ringan atau aktivitas sehari-hari, Integrated Motherboard adalah pilihan yang sangat tepat.
Siapa yang Sesuai?
1. Freelancer Jarak Jauh
Yang sehari-harinya menggunakan Google Docs, mengikuti rapat di Zoom, dan melakukan browsing ringan.