Defragment and Optimize Drives
Defragment and Optimize Drives adalah fitur yang dapat Anda gunakan untuk mengoptimalkan kinerja hard drive Anda dengan mengurangi fragmentasi pada hard drive. Fragmentasi adalah kondisi di mana data pada hard drive tidak tersusun secara berurutan, sehingga memperlambat proses baca dan tulis. Dengan melakukan defragmentasi, data pada hard drive akan disusun kembali secara berurutan, sehingga meningkatkan kecepatan dan efisiensi hard drive.
Berikut adalah langkah-langkah menggunakan Defragment and Optimize Drives untuk mengetahui hard drive baru atau bekas:
- Buka fitur Defragment and Optimize Drives dengan cara menekan tombol Windows dan R secara bersamaan, kemudian ketikkan dfrgui dan tekan Enter.
- Anda akan melihat antarmuka fitur Defragment and Optimize Drives, yang menampilkan daftar hard drive yang terhubung ke komputer Anda. Pilih hard drive yang ingin Anda cek dengan mengkliknya pada panel kiri.
- Perhatikan informasi yang ditampilkan pada panel kanan. Anda dapat melihat status hard drive Anda pada bagian Current status. Anda juga dapat melihat informasi lebih detail dengan mengklik tombol Analyze atau Optimize.
- Untuk mengetahui hard drive baru atau bekas, Anda dapat melihat beberapa parameter berikut:
- Media type: menunjukkan jenis hard drive Anda, apakah Solid state drive (SSD) atau Hard disk drive (HDD). SSD adalah jenis hard drive yang menggunakan chip memori untuk menyimpan data, sedangkan HDD adalah jenis hard drive yang menggunakan piringan magnetik untuk menyimpan data. Secara umum, SSD memiliki kecepatan, kesehatan, dan umur yang lebih baik daripada HDD, tetapi memiliki harga yang lebih mahal.
- Last run: menunjukkan tanggal dan waktu terakhir kali hard drive Anda melakukan defragmentasi. Jika hard drive Anda baru, maka tanggal dan waktu ini akan sama atau mendekati dengan tanggal dan waktu pembelian hard drive Anda. Jika hard drive Anda bekas, maka tanggal dan waktu ini akan lebih lama atau jauh dari tanggal dan waktu pembelian hard drive Anda.
- Fragmentation: menunjukkan persentase fragmentasi pada hard drive Anda. Fragmentasi adalah kondisi di mana data pada hard drive tidak tersusun secara berurutan, sehingga memperlambat proses baca dan tulis. Semakin tinggi persentase fragmentasi, berarti hard drive semakin sering digunakan dan membutuhkan defragmentasi. Anda dapat mengurangi fragmentasi dengan mengklik tombol Optimize.
Dengan melihat parameter-parameter di atas, Anda dapat mengetahui apakah hard drive yang Anda gunakan atau yang ingin Anda beli adalah hard drive baru atau bekas. Secara umum, hard drive baru memiliki media type yang lebih baik, last run yang lebih baru, dan fragmentation yang lebih rendah. Sebaliknya, hard drive bekas memiliki media type yang lebih buruk, last run yang lebih lama, dan fragmentation yang lebih tinggi.
Device Manager
Device Manager adalah fitur yang dapat Anda gunakan untuk mengelola perangkat keras yang terhubung ke komputer Anda, termasuk hard drive. Fitur ini dapat menampilkan informasi tentang hard drive, seperti merek, model, kapasitas, driver, status, dan sebagainya. Fitur ini juga dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang terjadi pada hard drive, seperti hard drive tidak terdeteksi, hard drive bermasalah, hard drive tidak berfungsi, dan lain-lain.
Berikut adalah langkah-langkah menggunakan Device Manager untuk mengetahui hard drive baru atau bekas:
- Buka fitur Device Manager dengan cara menekan tombol Windows dan X secara bersamaan, kemudian pilih Device Manager dari menu yang muncul.
- Anda akan melihat antarmuka fitur Device Manager, yang menampilkan daftar perangkat keras yang terhubung ke komputer Anda. Cari dan klik Disk drives untuk melihat daftar hard drive yang terhubung ke komputer Anda.
- Pilih hard drive yang ingin Anda cek dengan mengklik kanan pada hard drive tersebut, kemudian pilih Properties.
- Anda akan melihat jendela Properties yang menampilkan informasi tentang hard drive Anda. Anda dapat melihat informasi lebih detail pada tab General, Driver, Details, Events, dan Volumes.
- Untuk mengetahui hard drive baru atau bekas, Anda dapat melihat beberapa parameter berikut:
- Device status: menunjukkan status hard drive Anda, apakah berfungsi dengan baik atau bermasalah. Jika hard drive Anda baru, maka statusnya akan menunjukkan This device is working properly. Jika hard drive Anda bekas, maka statusnya mungkin menunjukkan This device is not working properly atau This device has a problem. Anda juga dapat melihat kode error yang muncul pada status hard drive Anda untuk mengetahui penyebab masalahnya.
- Driver date: menunjukkan tanggal dan waktu terakhir kali driver hard drive Anda diperbarui. Jika hard drive Anda baru, maka driver date ini akan sama atau mendekati dengan tanggal dan waktu pembelian hard drive Anda. Jika hard drive Anda bekas, maka driver date ini akan lebih lama atau jauh dari tanggal dan waktu pembelian hard drive Anda.
- Device instance path: menunjukkan lokasi hard drive Anda pada sistem komputer Anda. Anda dapat melihat parameter ini pada tab Details dengan memilih Device instance path pada menu drop-down. Parameter ini terdiri dari beberapa bagian, seperti VEN_, DEV_, SUBSYS_, REV_, dan sebagainya. Bagian yang perlu Anda perhatikan adalah bagian VEN_ dan DEV_, yang menunjukkan vendor dan device ID hard drive Anda. Anda dapat mencari vendor dan device ID hard drive Anda di internet untuk mengetahui merek dan model hard drive Anda. Jika hard drive Anda baru, maka vendor dan device ID ini akan sesuai dengan merek dan model hard drive yang Anda beli. Jika hard drive Anda bekas, maka vendor dan device ID ini mungkin tidak sesuai dengan merek dan model hard drive yang Anda beli, karena hard drive tersebut mungkin telah dimodifikasi atau diganti oleh penjual.
Dengan melihat parameter-parameter di atas, Anda dapat mengetahui apakah hard drive yang Anda gunakan atau yang ingin Anda beli adalah hard drive baru atau bekas. Secara umum, hard drive baru memiliki device status yang baik, driver date yang baru, dan device instance path yang sesuai. Sebaliknya, hard drive bekas memiliki device status yang buruk, driver date yang lama, dan device instance path yang tidak sesuai.