Artikel Menarik Lainnya
3] =MIN
=MIN adalah fungsi yang digunakan untuk menghitung nilai minimum atau terkecil dari satu atau lebih angka, sel, atau rentang sel. Fungsi ini termasuk dalam kategori Statistik, dan merupakan salah satu fungsi yang berguna untuk menemukan nilai terendah dalam kumpulan data.
Sintaks dari fungsi =MIN adalah sebagai berikut:
=MIN(number1,[number2],...)
Di mana:
- number1 adalah angka, sel, atau rentang sel yang wajib dimasukkan sebagai argumen pertama.
- [number2],… adalah angka, sel, atau rentang sel tambahan yang opsional, yang dapat dimasukkan hingga maksimal 255 argumen.
Berikut adalah contoh penggunaan fungsi =MIN:
A | B | C | D |
10 | 20 | 30 | 40 |
50 | 60 | 70 | 80 |
90 | 100 | 110 | 120 |
- =MIN(2,3,4) menghasilkan nilai 2, yang merupakan nilai minimum dari tiga angka yang dimasukkan sebagai argumen.
- =MIN(A1,B1,C1,D1) menghasilkan nilai 10, yang merupakan nilai minimum dari nilai yang ada di sel A1 sampai D1.
- =MIN(A1:D2) menghasilkan nilai 10, yang merupakan nilai minimum dari nilai yang ada di rentang sel A1 sampai D2.
- =MIN(A1:A3,C1:C3) menghasilkan nilai 10, yang merupakan nilai minimum dari nilai yang ada di rentang sel A1 sampai A3 dan C1 sampai C3.
- =MIN(A1:D3,5) menghasilkan nilai 5, yang merupakan nilai minimum dari nilai yang ada di rentang sel A1 sampai D3 dan angka 5 yang dimasukkan sebagai argumen tambahan.
4] =MAX
=MAX adalah fungsi yang digunakan untuk menghitung nilai maksimum atau terbesar dari satu atau lebih angka, sel, atau rentang sel. Fungsi ini termasuk dalam kategori Statistik, dan merupakan salah satu fungsi yang berguna untuk menemukan nilai tertinggi dalam kumpulan data.
Sintaks dari fungsi =MAX adalah sebagai berikut:
=MAX(number1,[number2],...)
Di mana:
- number1 adalah angka, sel, atau rentang sel yang wajib dimasukkan sebagai argumen pertama.
- [number2],… adalah angka, sel, atau rentang sel tambahan yang opsional, yang dapat dimasukkan hingga maksimal 255 argumen.
Berikut adalah contoh penggunaan fungsi =MAX:
A | B | C | D |
10 | 20 | 30 | 40 |
50 | 60 | 70 | 80 |
90 | 100 | 110 | 120 |
- =MAX(2,3,4) menghasilkan nilai 4, yang merupakan nilai maksimum dari tiga angka yang dimasukkan sebagai argumen.
- =MAX(A1,B1,C1,D1) menghasilkan nilai 40, yang merupakan nilai maksimum dari nilai yang ada di sel A1 sampai D1.
- =MAX(A1:D2) menghasilkan nilai 80, yang merupakan nilai maksimum dari nilai yang ada di rentang sel A1 sampai D2.
- =MAX(A1:A3,C1:C3) menghasilkan nilai 110, yang merupakan nilai maksimum dari nilai yang ada di rentang sel A1 sampai A3 dan C1 sampai C3.
- =MAX(A1:D3,5) menghasilkan nilai 120, yang merupakan nilai maksimum dari nilai yang ada di rentang sel A1 sampai D3 dan angka 5 yang dimasukkan sebagai argumen tambahan.
5] =COUNT
=COUNT adalah fungsi yang digunakan untuk menghitung jumlah sel yang berisi angka, baik yang dimasukkan secara langsung maupun yang dihasilkan oleh rumus lain. Fungsi ini termasuk dalam kategori Statistik, dan merupakan salah satu fungsi yang berguna untuk menghitung frekuensi atau jumlah data numerik dalam kumpulan data.
Sintaks dari fungsi =COUNT adalah sebagai berikut:
=COUNT(value1,[value2],...)
Di mana:
- value1 adalah angka, sel, atau rentang sel yang wajib dimasukkan sebagai argumen pertama.
- [value2],… adalah angka, sel, atau rentang sel tambahan yang opsional, yang dapat dimasukkan hingga maksimal 255 argumen.
Berikut adalah contoh penggunaan fungsi =COUNT:
A | B | C | D |
10 | 20 | 30 | 40 |
50 | 60 | 70 | 80 |
90 | 100 | 110 | 120 |
- =COUNT(2,3,4) menghasilkan nilai 3, yang merupakan jumlah sel yang berisi angka yang dimasukkan sebagai argumen.
- =COUNT(A1,B1,C1,D1) menghasilkan nilai 4, yang merupakan jumlah sel yang berisi angka yang ada di sel A1 sampai D1.
- =COUNT(A1:D2) menghasilkan nilai 8, yang merupakan jumlah sel yang berisi angka yang ada di rentang sel A1 sampai D2.
- =COUNT(A1:A3,C1:C3) menghasilkan nilai 6, yang merupakan jumlah sel yang berisi angka yang ada di rentang sel A1 sampai A3 dan C1 sampai C3.
- =COUNT(A1:D3,5) menghasilkan nilai 13, yang merupakan jumlah sel yang berisi angka yang ada di rentang sel A1 sampai D3 dan angka 5 yang dimasukkan sebagai argumen tambahan.
6] =IF
=IF adalah fungsi yang digunakan untuk menguji kondisi logika dan mengembalikan nilai berdasarkan hasilnya. Fungsi ini termasuk dalam kategori Logika, dan merupakan salah satu fungsi yang paling fleksibel dan berguna dalam Excel.
Sintaks dari fungsi =IF adalah sebagai berikut:
=IF(logical_test,value_if_true,value_if_false)
Di mana:
- logical_test adalah ekspresi yang menghasilkan nilai TRUE atau FALSE, yang biasanya melibatkan operator perbandingan, seperti =, <, >, <=, >=, atau <>.
- value_if_true adalah nilai yang akan dikembalikan jika logical_test bernilai TRUE. Nilai ini dapat berupa angka, teks, tanggal, waktu, rumus, atau referensi sel.
- value_if_false adalah nilai yang akan dikembalikan jika logical_test bernilai FALSE. Nilai ini dapat berupa angka, teks, tanggal, waktu, rumus, atau referensi sel.
Berikut adalah contoh penggunaan fungsi =IF:
A | B | C | D |
10 | 20 | 30 | 40 |
50 | 60 | 70 | 80 |
90 | 100 | 110 | 120 |
- =IF(2>3,”Benar”,”Salah”) menghasilkan teks “Salah”, yang merupakan nilai yang dikembalikan jika kondisi 2>3 bernilai FALSE.
- =IF(A1>B1,A1,B1) menghasilkan nilai 20, yang merupakan nilai yang dikembalikan jika kondisi A1>B1 bernilai TRUE. Jika kondisi tersebut bernilai FALSE, maka nilai yang dikembalikan adalah B1.
- =IF(A1:D2>50,”Lulus”,”Gagal”) menghasilkan rentang sel yang berisi teks “Lulus” atau “Gagal”, tergantung pada hasil perbandingan antara setiap sel di rentang A1:D2 dengan angka 50. Jika sel tersebut lebih besar dari 50, maka teks yang dikembalikan adalah “Lulus”. Jika tidak, maka teks yang dikembalikan adalah “Gagal”.
- =IF(A1:A3>C1:C3,”A”,”C”) menghasilkan rentang sel yang berisi teks “A” atau “C”, tergantung pada hasil perbandingan antara setiap sel di rentang A1:A3 dengan sel yang sesuai di rentang C1:C3. Jika sel di rentang A1:A3 lebih besar dari sel di rentang C1:C3, maka teks yang dikembalikan adalah “A”. Jika tidak, maka teks yang dikembalikan adalah “C”.
- =IF(A1:D3>100,A1:D3-10,A1:D3+10) menghasilkan rentang sel yang berisi nilai yang dihasilkan dari operasi aritmatika yang tergantung pada hasil perbandingan antara setiap sel di rentang A1:D3 dengan angka 100. Jika sel tersebut lebih besar dari 100, maka nilai yang dikembalikan adalah sel tersebut dikurangi 10. Jika tidak, maka nilai yang dikembalikan adalah sel tersebut ditambah 10.
7] =VLOOKUP
=VLOOKUP adalah fungsi yang digunakan untuk mencari nilai dalam sebuah tabel atau rentang sel berdasarkan kriteria tertentu, dan mengembalikan nilai yang sesuai dari kolom yang ditentukan. Fungsi ini termasuk dalam kategori Pencarian dan Referensi, dan merupakan salah satu fungsi yang paling berguna untuk menggabungkan data dari sumber yang berbeda atau untuk mencari informasi tertentu dalam sebuah tabel.
Sintaks dari fungsi =VLOOKUP adalah sebagai berikut:
=VLOOKUP(lookup_value,table_array,col_index_num,[range_lookup])
Di mana:
- lookup_value adalah nilai yang ingin Anda cari dalam tabel atau rentang sel. Nilai ini dapat berupa angka, teks, tanggal, waktu, atau referensi sel.
- table_array adalah tabel atau rentang sel yang berisi data yang ingin Anda cari. Tabel atau rentang sel ini harus memiliki setidaknya dua kolom, dan nilai yang ingin Anda cari harus berada di kolom pertama.
- col_index_num adalah nomor kolom dalam tabel atau rentang sel yang berisi nilai yang ingin Anda kembalikan. Nomor kolom ini harus berupa angka positif, dimulai dari 1 untuk kolom pertama, 2 untuk kolom kedua, dan seterusnya.
- [range_lookup] adalah argumen opsional yang menentukan apakah Anda ingin mencari nilai yang tepat atau yang mendekati. Nilai ini dapat berupa TRUE atau FALSE, atau 1 atau 0. Jika Anda memasukkan TRUE atau 1, atau mengosongkan argumen ini, maka fungsi =VLOOKUP akan mencari nilai yang mendekati, yaitu nilai yang kurang dari atau sama dengan lookup_value, dengan asumsi bahwa kolom pertama dalam tabel atau rentang sel sudah diurutkan secara menaik. Jika Anda memasukkan FALSE atau 0, maka fungsi =VLOOKUP akan mencari nilai yang tepat, yaitu nilai yang sama persis dengan lookup_value, tanpa memperhatikan urutan kolom pertama dalam tabel atau rentang sel.
Berikut adalah contoh penggunaan fungsi =VLOOKUP:
A | B | C | D |
Nama | Nilai | Keterangan | Kode |
Andi | 80 | Lulus | A001 |
Budi | 70 | Lulus | A002 |
Cici | 60 | Lulus | A003 |
Dedi | 50 | Gagal | A004 |
Eka | 40 | Gagal | A005 |
- =VLOOKUP(“Budi”,A1:D5,2,FALSE) menghasilkan nilai 70, yang merupakan nilai yang dikembalikan dari kolom kedua dalam tabel atau rentang sel A1:D5, berdasarkan nilai “Budi” yang dicari dalam kolom pertama, dengan menggunakan pencarian nilai yang tepat.
- =VLOOKUP(“Cici”,A1:D5,3,TRUE) menghasilkan teks “Lulus”, yang merupakan nilai yang dikembalikan dari kolom ketiga dalam tabel atau rentang sel A1:D5, berdasarkan nilai “Cici” yang dicari dalam kolom pertama, dengan menggunakan pencarian nilai yang mendekati.
- =VLOOKUP(A2,A1:D5,4,FALSE) menghasilkan teks “A001”, yang merupakan nilai yang dikembalikan dari kolom keempat dalam tabel atau rentang sel A1:D5, berdasarkan nilai yang ada di sel A2 yang dicari dalam kolom pertama, dengan menggunakan pencarian nilai yang tepat.
- =VLOOKUP(45,A1:D5,1,TRUE) menghasilkan teks “Dedi”, yang merupakan nilai yang dikembalikan dari kolom pertama dalam tabel atau rentang sel A1:D5, berdasarkan nilai 45 yang dicari dalam kolom pertama, dengan menggunakan pencarian nilai yang mendekati.